Tanggal 17 September 2013 lahirlah putri keduaku. Bapakku yang kasi nama Alilah Nadia.. Alilah berarti perhiasan / yang memakai wewangian dan Nadia berarti lembut dan halus atau bisa diartikan pengharapan. Jadi kemungkinan bapakku menginginkan putriku menjadi perhiasan orang tua yang memiliki sifat lembut dan halus.
Hari yang kutunggu-tunggu akhirnya datang juga. Persalinan kali ini terbilang cepat jika dibandingkan dengan si kakak. Memang biasanya anak pertama lama masa persalinannya. Si Kakak dulu satu harian, sedangkan dedek setengah hari saja.
Awalnya keluar air banyak, kayak tumpah gitu di jam 05.05 pagi. Untunglah sebelumnya sudah disiapkan keperluan persalinanku dan dedek serta tas si kakak untuk sekolah, jadi gitu ketuban pecah pagi itu semua perlengkapan tinggal angkut. Hehehhehehehh.. Udah ngk mampu bergerak. Kalo bergerak, air ketubannya "meluncur' lagi.
Ke bidan jam 6 pagi, belum ada terasa sakit perut alias kontraksi, kira2 jam 7 baru dipasang infus plus obat. Tak lama setelah diinfus kontraksi mulai terasa, jam 8 mulai sakit luar biasa. Karena baru bukaan 1 aku mulai rajin jongkok pas kontraksi terjadi. Jongkok ini mempercepat jalan bayi untuk keluar. Sakit luar biasa, tapi mau gimana lagi, daripada nahan sakit lama-lama, jongkok lah yang terus aku lakukan. Sambil jongkok, aku bicara sama dedek di dalam perut: yuk dek, cepat keluar, kita sama2 berusaha. Hihihhhiihiihhh.. Bidan senyum liat kelakuan ku. Tapi mau gimana lagi, ya ajak dedek buat kerjasama.
Jam 11 kurang lahirlah anak kedua ku. Wuiihhhh sakitnya sama saja, cuma yang ini lebih cepat lahiran. Maklum anak kedua.
Karena yang lahir cewek, suamiku bilang tambah anak lagi ya, total 4 lah.. Aaappppaaaaa???!!!!
Hari yang kutunggu-tunggu akhirnya datang juga. Persalinan kali ini terbilang cepat jika dibandingkan dengan si kakak. Memang biasanya anak pertama lama masa persalinannya. Si Kakak dulu satu harian, sedangkan dedek setengah hari saja.
Awalnya keluar air banyak, kayak tumpah gitu di jam 05.05 pagi. Untunglah sebelumnya sudah disiapkan keperluan persalinanku dan dedek serta tas si kakak untuk sekolah, jadi gitu ketuban pecah pagi itu semua perlengkapan tinggal angkut. Hehehhehehehh.. Udah ngk mampu bergerak. Kalo bergerak, air ketubannya "meluncur' lagi.
Ke bidan jam 6 pagi, belum ada terasa sakit perut alias kontraksi, kira2 jam 7 baru dipasang infus plus obat. Tak lama setelah diinfus kontraksi mulai terasa, jam 8 mulai sakit luar biasa. Karena baru bukaan 1 aku mulai rajin jongkok pas kontraksi terjadi. Jongkok ini mempercepat jalan bayi untuk keluar. Sakit luar biasa, tapi mau gimana lagi, daripada nahan sakit lama-lama, jongkok lah yang terus aku lakukan. Sambil jongkok, aku bicara sama dedek di dalam perut: yuk dek, cepat keluar, kita sama2 berusaha. Hihihhhiihiihhh.. Bidan senyum liat kelakuan ku. Tapi mau gimana lagi, ya ajak dedek buat kerjasama.
Jam 11 kurang lahirlah anak kedua ku. Wuiihhhh sakitnya sama saja, cuma yang ini lebih cepat lahiran. Maklum anak kedua.
Karena yang lahir cewek, suamiku bilang tambah anak lagi ya, total 4 lah.. Aaappppaaaaa???!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar